Pembangunan 2024 di Dapil Satu, Dua dan Tiga Dimonitoring Anggota DPRD Konawe Selatan

Oyisultra.com, KONAWE SELATAN – Dalam upaya memastikan kelancaran pelaksanaan program pembangunan di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Anggota DPRD dari Daerah Pemilihan (Dapil) I, II dan III telah melaksanakan monitoring dan evaluasi (Monev) terhadap sejumlah proyek pembangunan yang dilaksanakan Pemda Konsel di Dapil tersebut pada tahun 2024.

Diketahui Dapil I meliputi 4 (empat) Kecamatan yakni Buke, Andoolo, Tinanggea, dan Lalembuu. Untuk Dapil II terdiri dari Kecamatan Andoolo Barat, Benua, Basala, dan Kecamatan Tinanggea, serta Dapil III terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan masing-masing Mowila, Sabulakoa dan Kecamatan Landono.

Kegiatan ini didasarkan pada Undang-Undang Nomor 04 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Konawe Selatan di Provinsi Sulawesi Tenggara, serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Sekretariat DPRD Kabupaten Konawe Selatan Tahun Anggaran 2025.

Kegiatan Monev di Dapil I berlangsung pada 16 hingga 23 Januari 2025 dan bertujuan untuk meninjau serta mengevaluasi progres pembangunan di wilayah tersebut, khususnya terkait penggunaan anggaran tahun 2024.

Di Kecamatan Buke, monitoring dilakukan pada 20 Januari 2025. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa program pembangunan di Puskesmas Andoolo Utama masih terkendala persoalan lokasi atau tanah yang belum tersedia, sehingga proyek yang direncanakan belum dapat direalisasikan.

Sementara itu, di Kecamatan Andoolo yang dikunjungi pada 21 Januari 2025, tim DPRD meninjau rehabilitasi gedung lama di Desa Bumiraya SMP 32 Konawe Selatan.

Meskipun gedung baru telah dibangun, tim menemukan bahwa kualitas konstruksi kurang baik. Dinding bangunan mudah retak, dan pemasangan dinding mengalami kerusakan yang berpotensi membahayakan keselamatan pengguna.

Pada 22 Januari 2025, monitoring berlanjut ke Kecamatan Lalembuu dengan meninjau pembangunan Puskesmas Atari Jaya yang masih belum rampung akibat keterbatasan anggaran.

Beberapa usulan yang diajukan masyarakat dan pihak puskesmas antara lain penambahan satu unit mobil ambulans serta bantuan air bersih untuk menunjang layanan kesehatan di wilayah tersebut.

Sementara itu, di Kecamatan Tinanggea yang dikunjungi pada 23 Januari 2025, tim menemukan bahwa meskipun pembangunan ruang guru di SMP Negeri 3 Konawe Selatan telah selesai, pemanfaatannya masih terhambat akibat atap yang bocor dan lantai yang rusak, sehingga membutuhkan perbaikan lebih lanjut.

DPRD Konawe Selatan berkomitmen untuk menindaklanjuti berbagai kendala yang ditemukan di lapangan. Pihak DPRD akan mengawal alokasi anggaran serta memastikan bahwa pembangunan di setiap kecamatan dapat berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

Delapan anggota DPRD yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Mbatono Suganda, Ahmad Muhaimin, S.Pd., S.KM., M.Pd, Muh. Taufik Mansyur, SH., MH, Nilda, S.Pt, Binmas Mangidi, Usman, S, Jusmani, dan Nurniati, SH.

DPRD Konawe Selatan akan terus melakukan evaluasi dan pengawasan demi memastikan program pembangunan berjalan optimal serta dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Dengan adanya evaluasi ini, diharapkan segala kendala dapat segera diatasi dan proyek pembangunan di Konawe Selatan dapat terealisasi dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat.

Sedangkan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) di Daerah Pemilihan (Dapil) II, berlangsung dari tanggal 16 hingga 23 Januari 2025.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, anggota DPRD Dapil II turun langsung ke lapangan untuk memastikan bahwa proyek fisik maupun non-fisik yang telah direncanakan benar-benar terealisasi dan sesuai dengan peruntukannya.

Di Kecamatan Basala, monitoring dilakukan terhadap beberapa proyek infrastruktur, antara lain pekerjaan perkerasan jalan di ruas Basala–Lambandia, jalan penghubung Desa Tombekuku–Lambandia, serta jalan penghubung Teparambu–Epeesi. Selain itu, dilakukan evaluasi terhadap pembangunan pagar sekolah di SDN 02 Basala.

Sementara itu, di Kecamatan Andoolo Barat, monitoring dilakukan di SMPN 41 Konawe Selatan, di mana terdapat tiga pembangunan baru, yaitu ruang laboratorium yang masih mengalami keterbatasan komputer dan daya listrik (KWH), ruang tata usaha dan UKS, serta rehabilitasi perpustakaan. Evaluasi juga dilakukan terhadap pembangunan pagar sekolah di SDN 02 Andoolo Barat, yang saat ini masih menyisakan pemasangan pintu.

Di Kecamatan Benua, kegiatan Monev mencakup pembangunan sumur dalam terlindung di Desa Puuwehuko, serta proyek pembangunan pagar sekolah di SDN 09 Benua. Dalam evaluasi ditemukan bahwa sekolah ini masih belum memiliki kursi belajar dan plafon yang memadai, sehingga menjadi perhatian bagi pemerintah daerah untuk ditindaklanjuti.

Terakhir, di Kecamatan Angata, dilakukan pemantauan terhadap sejumlah proyek yang telah selesai dilaksanakan. Hasil dari monitoring ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai efektivitas pelaksanaan program pembangunan di wilayah tersebut.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, anggota DPRD yang terlibat antara lain Ramlan, Hj. Haslinda, J, Purnomo, SP, Ramayanto, SH, dan Kabin. Selain itu, Sekretariat DPRD Kabupaten Konawe Selatan turut serta dalam mendukung kelancaran kegiatan ini. Dua staf yang mendampingi perjalanan dinas ini adalah Sesmi, S.Pd, dan Novita Sari, S.Ap.

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi ini menjadi salah satu bentuk komitmen DPRD Kabupaten Konawe Selatan dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap program pembangunan daerah. Melalui kegiatan ini, diharapkan program-program yang telah dianggarkan dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Sementara itu, kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) di Daerah Pemilihan (Dapil) III juga berlangsung dari tanggal 16 hingga 23 Januari 2025 dan diikuti oleh staf Sekretariat DPRD Kabupaten Konawe Selatan.

Tujuan utama Monev ini adalah untuk memastikan bahwa program-program pembangunan yang telah direncanakan benar-benar berjalan sesuai harapan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Dalam tinjauan lapangan di Kecamatan Sabulakoa, ditemukan beberapa proyek yang telah selesai namun masih menemui kendala dalam penggunaannya. Pembangunan sumur dalam terlindungi di Desa Asaria dan Desa Wawobende telah rampung, namun belum bisa dimanfaatkan karena mesin pompa yang belum ada.

Serta, rehabilitasi rumah tidak layak huni telah selesai sepenuhnya. Di Desa Wonua Koa, proyek pembangunan sumur dalam telah digunakan dan disertai dengan penyelesaian pekerjaan normalisasi kali. Pekerjaan normalisasi Kali Brojong Kali Sena di Desa Koronua juga telah selesai, begitu pula dengan proyek cetak kolam di Desa Talumbinga. Namun, di Desa Tetenggabo, pembangunan rumah ibadah masih dalam tahap renovasi.

Di Kecamatan Landono, sejumlah proyek pembangunan telah berhasil diselesaikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Pembangunan sumur bor serta bantuan rumah ibadah di Desa Amotowo dan Desa Endanga telah rampung dan sudah digunakan. Namun, di Desa Lalongapu, meskipun pembangunan sumur bor telah selesai, fasilitas ini belum bisa dimanfaatkan. Sementara itu, pembangunan jalan rabat beton di Lorong SMA Kelurahan Landono sudah selesai dan dapat digunakan. Sumur bor yang dibangun di Desa Landono 2 juga telah selesai dan telah dimanfaatkan oleh warga.

Selain itu, pembangunan sumur bor di Desa Abenggi juga telah rampung dan sudah digunakan oleh masyarakat. Di SDN 15 Landono, terdapat pembangunan baru berupa ruang laboratorium, ruang guru, dan ruang UKS, meskipun beberapa perabotan masih belum lengkap. Proyek rehabilitasi ruang kelas juga dilakukan, di antaranya pada ruang kelas 6, 5, dan 4, dengan beberapa perbaikan pada lantai, papan tulis, serta tralis jendela. Sementara itu, di SDN 5 Landono, rehabilitasi ruang kelas telah dilakukan, namun beberapa ruang masih menunggu serah terima pembangunan.

Di Kecamatan Mowila, proyek infrastruktur yang telah selesai termasuk pembangunan dan perkuatan jalan ruas Mowila-Baito. Pembangunan sumur dalam terlindungi di Desa Punggulahi telah selesai, namun belum dapat digunakan karena adanya kebocoran pipa air serta hambatan pada meteran listrik dan kabelnya. Di Desa Lamolori, pembangunan sumur dalam telah rampung. Sementara itu, sejumlah bantuan untuk rumah ibadah telah diberikan, termasuk untuk gereja di Desa Wuura, serta masjid di Desa Toluwona, Desa Mowila, dan Desa Tetesingi. Di Desa Monapa, pembangunan saluran drainase juga telah selesai.

Diketahui, anggota DPRD Konsel Dapil III adalah Gede Agus Purnomo, Nani Kalengo, dan I Gusti Adi Suwantara, dan turut didampingi oleh staf Sekretariat DPRD, yaitu Wiwin, S.Pd dan Dody Yusuf.

Melalui kegiatan ini, DPRD Kabupaten Konawe Selatan berkomitmen untuk terus mengawal program pembangunan agar berjalan sesuai dengan rencana dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Evaluasi yang dilakukan bertujuan untuk memastikan bahwa setiap proyek pembangunan dapat berfungsi secara optimal serta mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Konawe Selatan.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *