Oyisultra.com, MUNA – Verifikasi UPTD Puskesmas Parigi Kabupaten Muna untuk RE-Akreditasi yang dilakukan Tim Survei dari Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Primer (Lafkerspri) telah selesai.
Ketua tim surveyor Lafkerspri dr. Hakim Nur Mampa, MKK AAK menjelaskan, selama di Puskesmas Parigi pihaknya dengan mudah melaksanakan tugas dengan baik, sebab kepala Puskesmas dan stafnya menyambutnya dengan baik dan apa adanya.
“Sambutannya cukup hangat, bersahabat dan terbuka baik dari kapus maupun staf, Itulah yang memudahkan kami dalam melaksanakan survei ini,” ucapnya kepada media ini, Kamis (23/5/2024).
Secara garis besar, kata dia, yang di survei adalah admnistrasi, upaya kesehatan masyarakat, upaya kesehatan perorangan, laboratorium, farmasi, terkait manajemen mutu dan program prioritas nasional.
“Akreditasi cukup berat tapi tujuannya sangat bagus, salah satunya adalah peningkatan mutu pelayanan serta keselamatan pasien. Dalam perjalanan survei ada beberapa yang di koreksi dan ada pula yang diberikan rekomendasi,” katanya.
Secara adminstratif, lanjut dia, hasil penilaian akan di input ke dalam aplikasi dan dilakukan verifikasi, kemudian verifikator mengusulkan ke kementrian untuk dievaluasi lalu keluar hasil.
“Tadi kita jalan di posyandu, kami jalan ke UKS, secara umum bagus,” lanjut Hakim.
Sekretaris Dinas Kesehatan Muna, Samudra Taufik mengaku, tujuannya akreditasi adalah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas. Menurutnya, ada dua jenis pelayanan yang dilakukan Puskesmas, yakni pelayanan dalam gedung dan pelayanan diluar gedung.
“Kita berharap dengan adanya akreditasi ini Puskesmas tidak hanya semangat saat akreditasi, tetapi tetap berjalan konsisten sesuai syarat yang dipersyaratkan oleh akreditasi sehingga pelayanan kesehatan itu bisa berjalan dengan baik,” Jelasnya.
“Tanpa akreditasi, Puskesmas tidak bisa bekerja sama dengan BPJS dan bisa saja tutup,” katanya.
Saat ini, tambah dia, Dinkes Muna akan menyampaikan ke Pemerintah Daerah agar di Puskesmas Parigi bisa diadakan ambulans. Tahun ini, kata dia, Puskesmas Parigi mendapat bantuan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pengadaan listrik tenaga surya dan pengadaan air bersih
“Termasuk IPAL itu penting sekali, tetapi biayanya mahal. Tadi kita disarankan untuk bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk membuat IPAL sederhana,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Camat Parigi Milandy Laode Bangsawan mengaku, Puskesmas Parigi sering berkoordinasi dengan pihak Kecamatan maupun dengan kepala Desa/kelurahan sebelum melaksanakan kegiatan. Salah satu contoh, sambung dia, terkait penanganan fogging dan pencegahan stunting.
“Penanganan fogging koordinasi terkait lokasi dan masalah stunting kami saling bertukar informasi terkait data, kami melakukan pendekatan kebijakan dalam hal ini program, apakah itu melalui Dana Desa, Dana Kelurahan maupun Intstasi terkait,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Parigi, Bahruddin SKM M.Kes mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terkhusus para dokter Puskesmas, staf dan lintas sektor.
“Dan mudah-mudahan apa yang di rekomendasikan oleh surveyor, kita tetap komitmen melaksanakan peningkatan mutu dan kualitas utamanya keselamatan pasien,” harapnya.